Sambutan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Pendidikan
nasional saat ini sedang menghadapi banyak tantangan dan problem yang
tidak sedikit.Pelbagai kebijakan dan program telah banyak ditempuh untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam lingkup pendidikan
Islam Indonesia. Kebijakan pengembangan pendidikan Islam diarahkan pada
tiga aspek, yaitu: perluasan akses, peningkatan mutu dan daya saing, serta tata kelola pendidikan.
Perluasan akses merupakan upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan
angka partisipasi masyarakat di dunia pendidikan.Peningkatan mutu dan
daya saing juga merupakan upaya terus menerus meningkatkan kualitas
pendidikan disemua jenis dan jenjang pendidikan.Sedangkan peningkatan
tata kelola merupakan upaya penataan kelembagaan pendidikan Islam agar
bermutu, berdaya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu ikhtiar pemerataan akses dan
peningkatan mutu serta daya saing tersebut, diselenggarakannya Program
Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama, yang saat ini
sudah memasuki tahun ke-10. PBSB merupakan upaya untuk mempercepat ketertinggalan lembaga pendidikan pondok pesantren di bidang sains dan teknologi,dan tentu saja untuk penguatan tafaqquh fiddin.Alumnus program ini diharapkan menjadi pionir pemberdayaan masyarakat (community development) di lingkungan pondok pesantren.
sudah memasuki tahun ke-10. PBSB merupakan upaya untuk mempercepat ketertinggalan lembaga pendidikan pondok pesantren di bidang sains dan teknologi,dan tentu saja untuk penguatan tafaqquh fiddin.Alumnus program ini diharapkan menjadi pionir pemberdayaan masyarakat (community development) di lingkungan pondok pesantren.
Program Beasiswa Santri Berprestasi
untuk pertama kalinya dimulai pada tahun 2005.Semula hanya bermitra
dengan dua pergurun tinggi yaitu IPB dan UIN Syarif Hidayatullah. Sampai
dengan tahun 2013 menjadi 17perguruan tinggi, yaitu: IPB, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,ITB Bandung, UPI Bandung, UGM Yogyakarta, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, IAIN Walisongo Semarang, ITS Surabaya, UIN Sunan
Ampel Surabaya,UNAIR Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Mataram, Universitas Indonesia,
Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas Surya Serpong, dan
Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) Jakarta
Program ini dianggap oleh banyak
kalangan telah berhasil, salah satu indikatornya adalah ekspektasi
kalangan pesantren dan masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti
PBSB.Program ini juga dinilai tepat sasaran, karena bisa menjaring dan
memfasilitasi santri dari keluarga kurang mampu untuk menempuh perguruan
tinggi papan atas.Di samping itu telah mengubah citra pondok pesantren
yang tadinya dipandang sebelah mata, menjadi lembaga yang kredibel,
terpercaya dan berkualitas.
Tahun demi tahun PBSB telah mengalami
peningkatan baik dalam hal sistem seleksi, pembinaan, pendampingan dan
pemberdayaan santri pada saat studi maupun optimalisasi pemberdayaan
alumni di pondok pesantren.Sehingga PBSB benar-benar sesuai dengan misi
semula yaitu untuk pengembangan dan pemberdayaan pesantren.
Kepada semua pihak yang telah
bersusah-payah berkomitmen dan berkontribusi memberdayakan para santri
melalui PBSB, utamanya perguruan tinggi mitra dan pondok pesantren saya
mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.
Sumber : http://pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id/2016/03/27/sambutan-direktur-pendidikan-diniyah-dan-pondok-pesantren/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar